Sabtu, 11 Desember 2010

Gus Ali: Mahrus Itu Memalukan

Gus Ali: Mahrus Itu Memalukan
Rabu, 5 Maret 2008 05:35


Surabaya, NU Online

Buku Mantan Kiai NU Menggugat Shalawat dan Dzikir Syirik karya H Mahrus Ali, menurut KH Ali Masyhuri (Gus Ali) tidak lebih sebagai buku yang memalukan. “Itu sangat memalukan,” tuturnya dengan nada tinggi.

Menurut Gus Ali, di jaman yang serba susah ini, ketika pendidikan umat Islam kian mundur menghadapi globalisasi, dan semakin banyak jumlah orang miskin, seharusnya orang menulis buku yang ada manfaatnya untuk kaum muslimin. “Mestinya orang menulis buku bagaimana caranya agar pendidikan dan ekonomi umat Islam ini maju, bukan malah ungkit-ungkit persoalan yang tidak pernah selesai itu,” tandasnya dengan perasaan penasaran.

“Itu artinya,” kata Gus Ali, “Mahrus dan pemberi kata pengantarnya itu tidak paham dengan esensi ajaran Islam, memalukan,” pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Tulangan itu menegaskan. “Buku itu tidak ada manfaatnya blas, malah hanya memancing kemarahan dan merusak ukhuwah,” tandasnya.


Lebih jauh Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur itu menghimbau kepada kaum nahdliyin agar tidak terpancing. Apalagi ketika penulisnya tidak mau diajak dialog terbuka. “Mestinya penulis itu bersikap dewasa dan berani bertanggung jawab dengan apa yang ditulisnya,” kata Gus Ali.

Dialog yang diinginkan di IAIN itu nantinya, menurut Gus Ali, adalah ingin menguji sejauh mana validitas data yang dipakai oleh H Mahrus. Bukan main pukul dan menang-menangan. “Tapi mengedepakan ilmu dan kebenaran, bukan untuk adu jotosan,” ujarnya dengan gayanya yang khas.

Untuk saat ini, menurut Gus Ali, banyak pengurus NU yang dibuat bingung oleh sikap H Mahrus. Menulis buku yang menyinggung perasaan, tapi diajak dialog untuk mempertanggungjawabkan malah tidak mau. “Tidak ditanggapi itu realitas, ditanggapi itu tidak ada manfaatnya,” tuturnya. (sbh)

 Tulisan Terkait :

1 komentar: