Jumat, 29 April 2011

Khutbah Tafsir : ayat 3-4 al- Fatihah - Mencari 1 Rahmat Untuk Mengharapkan 99 Kasih Sayang Allah


Kumpulan Khutbah Ilmiah
KHUTBAH TAFSIR AL-FATIHAH AYAT 3-4

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ .اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. امابعدفَيَاآيُّهَا الْحأضِرُوْنَ الْكِرَامِ .  اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin siding jum'at rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah dalam arti yang sebenar-benarnya, yakni menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Dalam surat al-Fatihah ayat ke 3 dan 4 Allah telah berfirman:
 الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ(3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4)
 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Kata Ar-Rahman dan ar-Rahim mempunyai makna yang sangat berdekatan, karena keduanya berasal dari satu akar kata yang sama, yakni ar-Rahmah yakni belas kasih sayang. Hanya saja jika ar-Rahman mengikuti wazan al-fa'lanu sedang ar-rahim mengikuti wazan al-fa'iilu. Berdasarkan ayat-ayat dan hadits tentang ar-Rahman dan ar-Rahim, imam Ibnu Jarir at-Thabari menyimpulkan bahwa " ar-Rahman-Yang Maha Pemurah adalah kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk dan ar-Rahim-Maha Penyayang adalah kasih sayang Allah kepada kaum mukmin".
Al-Alusi dalam tafsirnya Ruhul Ma'ani menyebutkan bahwa sifat ar-Rahman atau Maha Pemurah adalah sebagai sebuah at-tarbiyyah bil wasithah, pembelajaran dari Allah bahwa Maha Kasih Sayang Allah akan turun dengan adanya wasithah atau lantaran usaha mencarinya. Semua hambanya baik yang mukmin maupun yang kafir semua akan mendapatkan kasih sayang Allah baik urusan keduniaan maupun urusan akherat bagi siapa saja yang mau mencarinya. Siapa yang mencari dunia, Allah akan mengasihi dengan memberikan rizki-Nya karena sangat belas kasihnya Allah, sekalipun mereka orang kafir tidak mungkin Allah akan membiarkannya terlunta-lunta, bahkan jin, binatang dan semua makhluk-Nya pun, Allah sangat mengasihi. Dan siapa saja yang mencari keselamatan Akherat, Allah pun akan memberikannya. Terserah kita, siapa yang mencari ia berhasil. Rasulullah saw bersabda:
قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : جَعَلَ اللَّهُ الرَّحْمَةَ مِائَةَ جُزْءٍ فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ وَأَنْزَلَ فِي الْأَرْضِ جُزْءًا وَاحِدًا فَمِنْ ذَلِكَ الْجُزْءِ تَتَرَاحَمُ الْخَلَائِقُ حَتَّى تَرْفَعَ الدَّابَّةُ حَافِرَهَا عَنْ وَلَدِهَا خَشْيَةَ أَنْ تُصِيبَهُ (رواه مسلم)
Rasulullah saw bersabda: "Allah telah menjadikan rahmat (kasih sayang) itu 100 bagian, dan Allah menahan / menunda di sisi-Nya pemberian terhadap 99 rahmat (pada hari kiamat). Dan Allah hanya menurunkan 1 bagian rahmat ke bumi. Dari rahmat yang 1 itu, para makhluk saling mengasihi, hingga binatang ternak pun terhadap anaknya ia mengangkat kuku kakinya karena takut anaknya akan terkena/terinjak.(H.R. Muslim)
Subhanallah, harmonisasi dunia ini, yang seluruh mahluk saling sayang menyayangi dan tidak saling membantai, hidup dalam keselarasan dan lemah lembut tersebut, ternyata hanya berbekal 1 rahmat kasih sayang Allah. Lalu harmori, keselarasan dan kelembutan kasih sayang seperti apa di akherat kelak, ketika Allah telah menyempurnakan 100 rahmat-Nya?.
Hadirin sidang jumat yang dirahmati Allah.
Sedang ar-Rahim atau Maha Penyayang adalah at-tarbiyyah bila waasithah yakni kasih sayang Allah yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang beriman, tanpa adanya lantaran kita untuk mendapatkanya. Ar-Rahim Allah akan diberikan kepada orang-orang mukmin tanpa mereka berusaha mendapatkannya, semata-mata sebagai kehendak, anugerah dan hadiah dari Allah kepada kaum mukmin.
Kenikmatan semenjak diciptakannya ruh kita pada zaman azali sebagai manusia, bukan sebagai binatang atau mahluk yang lainnya, kemudian lahir, nafas, kekuatan dan rizqi, bahkan dipilih dan ditentukannya kita sebagai orang yang menerima taufiq, hidayah Iman, Islam dan Ikhsan adalah anugerah cinta belas kasih Allah pada hamba-Nya. Semua kenikmatan itu yang tidak seorang pun mampu menghitungnya kecuali Allah semata. Seluruh ibadah sungguh-sungguh kita kepada Allah, itu tidaklah dapat membayar seluruh nikmat kita yang diberikan Allah di dunia. Kalau saja seluruh ibadah kita tidak bisa untuk membayar segala kenikmatan, apa mungkin jika itu digunakan untuk membeli surganya Allah? Disinilah rahmat yang 99 yang tersisa itu berperan. Allah begitu menghargai usaha hamba-hambanya yang mukmin dalam beribadah dan berserah diri kepada-Nya. Siapa yang ketika di dunia mencari akherat, maka Allah sungguh tidak akan mengecewakan mereka, sehingga melihat amal yang tidak seberapa dihadapan-Nya, Allah sangat berbelas kasih dan memasukkan mereka ke surga-Nya. Jadi kita memasuki surganya Allah bukan karena amal kita, karena itu tidak mencukupi, tapi semata-mata hadiah dan rahmat - belas kasih sayang dari Allah. Amal kita hanya modal untuk mendapatkan 99 kasih sayang Allah yang tersisa. Dengan mengetahui ini, seharusnya kita akan selalu beribadah dan selalu tunduk patuh pada syari'at Allah. Rasulullah saw bersabda.
لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي (رواه البخارى و مسلم)
Nabi bersabda: ketika Allah menciptakan makhluk, maka Allah menulis dalam buku catatannya yang ada disisi-Nya di atas 'Arsy, tertulis:  "sesungguhnya kasih sayangKu itu mengalahkan murka-Ku" (H.R. Bukhari dan Muslim)
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ الْعُقُوبَةِ مَا طَمِعَ بِجَنَّتِهِ أَحَدٌ وَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ الرَّحْمَةِ مَا قَنَطَ مِنْ جَنَّتِهِ أَحَدٌ (رواه مسلم)
Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : "Seandainya seorang mukmin mengetahui siksa yang ada pada sisi Allah, niscaya tidak seorang pun mendambakan surga (maksudnya diselamatkan dari siksa saja sudah untung luar biasa). Dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat / kasih sayang yang ada pada sisi Allah (rindu kasih Allah pada pertaubatan hamba-Nya) maka ia tidak seorang pun akan putus asa  dari mencari surga-Nya. (H.R. Muslim)
Jika semua orang tahu bahwa kasih sayang Allah di dunia sudah luar biasa itu ternyata hanya 1 bagian rahmat Allah, apalagi jika kelak disempurnakan menjadi 100 rahmat Allah diberikan pada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa, maka yakin semua orang Islam akan bersungguh sungguh dalam beribadah. Dan seandainya orang kafir dan orang-orang yang penuh dosa pun mengetahui rindu kasih Allah kepada mereka, sungguh mereka akan bertaubat dan mereka pun akan berlari menggapai kerinduan Allah itu tanpa terfikir akan surga-Nya. Mengapa? Karena mereka semua malu dengan amal yang tidak seberapa, tetapi Allah telah memberi kasih sayang-Nya yang tidak terhingga. Dan tidak diminta pun, surga itu akan dihadiahkan pada mereka yang mendapatkan  rahamat kasih sayang Allah.
Hadirin siding jum'at yang dirahmati Allah. Pada ayat ke 4 surat al-fatihah  
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ    Yang mengusai hari pembalasan
Allah adalah raja atau penguasa hari pembalasan. Menurut sahabat Ibnu Abbas
" يَوْمِ الدِّينِ ": يَوْمُ حِسَابِ الْخَلائِقِ، وَهُوَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يُدِينُهُمْ بَأَعْمَالِهِمْ إِنْ خَيْرًا فَخَيْرٌ، وَإِنْ شَرًّا فَشَرٌّ إِلا مَنْ عَفَا عَنْهُ"
Hari pembalasan yaitu hari perhitungan bagi makhluk, yaitu hari kiamat. Mereka dibalas menurut amalnya. Jika amalnya baik maka balasannya baik. Jika amalnya buruk, maka dibalasnya pun buruk, kecuali orang-orang yang dimaafkan oleh Allah (orang-orang yang bertaubat dan yang dikehendaki pada jalan yang benar).
Hari pembalasan adalah hari yang nyata, dimana Allah menggambarkan keadaan dua kelompok manusia pada hari kiamat dalam surat al-Furqon
أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا (الفرقان : 24)
Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.(Q.S. al-Furqon: 24)
وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا (25) الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمَنِ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكَافِرِينَ عَسِيرًا (26)وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا  (الفرقان: 25-27)
25. Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang. 26.  Kerajaan yang hak  pada hari itu (kiamat) adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. 27. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." (Q.S. al-Furqon :25-27)
Hadirin siding jum'at yang dirahmati Allah.
Dalam tafsir al-wasiith, sayyid Tanthowi meriwayatkan sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda: bahwa ketika kiamat tiba, Allah berseru: "Aku adalah Raja, dimana raja-raja dunia? Dimana orang-orang yang lalim, dan dimana orang-orang yang sombong takabur?". Menurut sayyid Tanthowi, bahwa pengaturan ayat  maaliki yaumid diin ini begitu bagus, dan sarana untuk pembelajaran manusia dan untuk menanamkan keimanan yang mendalam dalam hati manusia. Karena, jika seseorang iman-percaya bahwa di sana dalah hari diperlihatkannya kebaikan dan kejahatan seseorang, dan masa dimana hukum yang berlaku hanya milik Allah Yang Maha Esa dan Perkasa, maka sungguh saat keyakinan itu ada, maka semua makhluk / kita akan semakin kuat dan semangat untuk mendekatkan diri pada Sang Khaliq, dan bersungguh-sungguh dalam berjalan di jalan yang lurus.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ(4)
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. (1). Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (2). Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (3). Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  4. Yang menguasai di Hari Pembalasan
Kami memasuki perlindungan-Mu ya Allah, agar seluruh hati dan niat amal kami tidak dirusak oleh setan yang telah Engkau usir dari surga-Mu. Segalanya amal akan menjadi sempurna dan kekal ketika disandarkan kepada-Mu ya  Allah. Segala pujian dengan segenap hati, ucapan dan perbuatan yakni menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Mu, semuanya itu semata-mata bentuk syukur yang kami persembahkan hanya kepada Engkau, Dzat Penguasa jagat raya. Yang telah menurunkan 1 rahmat kasih sayang-Mu di dunia, dengan bekal itu, semoga Engkau ridlo mengasihi kami dengan 99 rahmat-Mu. Dengan sempurnanya rahmat-Mu ya Allah, semoga Engkau Sang Penguasa hari Pembalasan, menyelamatkan kami semua pada hari perhitungan amal tersebut. Amin… ya rabbal 'alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِى الْقُرآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar